Jumat, 30 November 2012

Aku, Kupu" paling Binal


Aku, Kupu" paling binal

" Aku terlihat sempurna dengan mendapatkan cintaku tapi masih ada yang membuat diriku tak lengkap"

Tepat pukul 12.00 tengan malam ini. Tidak ada kantuk terlintas dikedua mataku. Mataku masih saja terbelelak mengutak atik isi dari handphoneku. tak ada satu pesan singkatpun yang tertera darinya. Iya, aku selalu saja menunggunya untuk mengingat kalimat yang sederhana tapi sangat dapat membuatku kembali bersemangat untuk terbangun diesok hari.

Katakan padaku, kenapa semua jadi serumit ini? Aku tak tahu jika ia tiba" memenuhi sudut" terpencil diotakku. Hingga memenuhi relung" hatiku. Semua terjadi begitu cepat tanpa teori dan basa-basi. Aku melihatmu, mengenalmu lalu mencintaimu. Terlalu cepat, itulah kamu mulai menguasai hari-hariku. Kamu jadi penyebab rasa semangatku, kamu menjelma menjadi senyum yang tak bisa ku jelaskan dengan kata". Iya, mungkin aku jatuh cinta dan aku telah memilikinya. Tepatnya hanya raganya, mungkinkah pikiran dan hatinya? ah, aku rasa itu teramat mustahil.

Kembali ku berusaha memejamkan mataku, mereka-reka dengan pikiran yang masih saja melayang-layang dikepalaku. Terasa terdapat benda besar yang menghantam dadaku, sehingga membuatku begitu sesak untuk bernafas lega malam ini.

Kenangan masa lalu itu kembali hadir, kali ini bukan karena aku merindukannya. Aku sendiri tak pernah tahu apa yang membuat akhir-akhir ini sosoknya selalu melayang-layang saatku berusaha memejamkan mata. Begitu sepi, aku sangat takut. Ketakutan yang selalu saja merusak ketenanganku.

Selamat malam, selamat pagi, selamat siang, selamat sore makhluk yang telah menciptakanku. Mungkin dia adalah zat yang sering mereka sebut Tuhan atau Allah dan beberapa dari mereka meyakini dengan berbeda-beda. dengan keyakinan yang berbeda.
Apa yang berbeda, aku rasa semua sama. Hanya saja Al-Kitab adalah Al-Qurannya dan Gereja tempat Ibadahnya, mesjid bagiku. Berbeda dan berbenturan, tapi apakah karena perbedaan kita dilarang jatuh cinta? Iya, pasti ! tentu saja, juga oleh kedua orang tua kami.

Norma dan pandangan masyarakat tak mau tahu apa itu cinta, perasaan, juga pertemuan yang terjadi atas ijin Tuhan. Kita benar-benar bertemu, merasa nyaman dan akhirnya bisa mendefinisikan arti cinta yang sesungguhnya; walau segalanya tidak mudah. Jujur, kisah kita adalah kisah yang indah, bukan kisah-kisah manja, murahan dan cinta-cintaan yang hanya buang-buang waktu. Betapa indahnya pertemuan antara manusia  dengan manusia, tanpa memikirkan segala atribut sosial yang mengekang kemanusiaan; Agama.

Aku tak lagi peduli apa dan siapa manusia itu yang sangat aku cintai berubah menjadi serigala buas yang merusakku bahkan membuat separuh nyawaku seakan menghilang sehingga akupun tak dapat lagi mengenalinya. Aku tak pernah peduli pada apa yang ada diskelilingku, dia bawa segala yang aku punya dan menjadikanku kupu" paling binal.

Bahagia dan bahagia, harapan, masa depan dan banyak lagi yang ku rasa tak perlu lagi aku ungkapkan. Dua tahun sudah kejadian itu berlalu dimana tuhan begitu saja membiarkan Tubuh ini terjamah dengan semua dosa tanpa dapat diterima dengan akal sehatku. Iya, dia renggut masa depanku, kesucianku, kebahagiaanku. Secepat itu juga kekasihku; maksudku seorang yang benar-benar aku cintai saat itumengambil segala yang aku punya, bahkan separuh nyawaku. Dia renggut senyum ini dan yang ia tinggalkan hanyalah penyesalan.

             "prank"

Gelas itu terjatuh, seketika telah menyadarkanku dari lamunan ini. tak terasa sesuatu yang hangat itu kembali menyesap hadir disela-sela mataku. Ku dekap erat bantalku agar dapat menutupi seluruh wajahku-menangis tanpa suara.

Tiba" aku teringat pada sosok pria yang saat ini hadir menawarkan menawarkan segalanya. Kebahagiaan, tawa, kasih sayang, selalu seperti itu. Dia selalu memberatkanku dengan harapan-harapan penuh darinya. Bagaimana tidak dia dapat memeluk tubuh ringkihku dan menjadikanku berlian berharga dalam kubangan sedangkan aku saja adalah kupu-kupu paling binal. Sepertinya itu hanya sebuah harapan dari aroganasiku untuk dapat benar-benar memilikinya sampai saat ini setelah hampir 10 bulan kami menjalin sebuah hubungan.

Agama. Agama. Agama. Cinta. Cinta. Cinta. Tuhan. Iblis. Tuhan. Dalam kebahagiaan, kadang terselip tangis, dalam doa panjang untuk tuhan, kadang terselip permintaan yang mungkin saja enggan tuhan dengarkan. Tuhan yang mana yang sedang mendengarkan doaku? Tuhan yang menciptakan hujan? Tuhan yang menciptakan tulang rusuk untuk pria? Tuhan yang menciptakan Agama? Tuhan mencipta Agama? Lucu

Jatuh cinta adalah dua kata yang sulit dijelaskan, tidak terdefinisikan. Soal hati, kata-kata seakan tak ahli untuk memaparkan juga mendeskripsikan. Aku tidak akan membicarakan soal cinta, juga tentang mimpi omong kosong yang diciptakan saat hadirnya cinta. Ini semua soal kenyataan, soal dunia yang begitu klise. Agama ...

Air mata memang sia-sia, karena yang dibutuhkan disini kedewasaan. Semua berawal manis dan indah. Awalnya memang ada senyum semringah. Aku berkenalan dengannya kali ini aku akan menganggapnya masa depanku  yang dapat membuatku kembali hidup. Secara tidak sengajaTentu saja itu seringkali banyak hal terjadi tanpa kebetulan. 10 bulan yang lalu, kebetulan mungkin adalah rencana Tuhan yang belum benar-benar kita pahami.

Indah memang, Dia menyelamatkan hidupku. Pria yang membuat hatiku merasa nyaman. Pria yang tiba-tiba merangsuk masuk dalam ingatan dan jengkal nafasnya. Cinta yang mengubah segala hitam menjadi putih. Tumpukan kebahagiaan semakin sempurna.

Ketika berkenalam, kita berlangsung ke tahap yang lebih dalam, lebih dekat, terasa manis, walau juga terasa asing. Rasa nyaman ini berangsur berubah menjadi rasa takut kehilangan. Kita saling berusaha melindungi satu sama lain. Mungkin, ketika Salib berada digenggamannya dan ketika Tasbih berada pada genggamanku. Dengan air mata, aku selalu mendoakan. Dengan penghianatan, aku merasakan tegar..

Iya, cinta tulusku dibalas dengan kebohongan, penghianatan yang didasari masa lalunya. Apa mungkin waktu 3 1/2 tahun dapat tergantikan dengan kehadiranku yang baru sesaat. Aku bisa rasakan kehangatan mereka, sangat hangat, sangat dekat. Saya iri, mengingat hubunganku dengan pria satu ini, yang tak pernah mencintaiku lebih besar dibandingkan wanita dimasa lalunya. Aku cemburu..
Aku yang tidak sekuat dan setegar wanita dimasa lalunya. Aku yang selalu kalah karena tak bisa mengertinya.

Dalam perbedaan, dia menguatkan. Keindahannya sampai pada kelopak mataku. Kau tak tahu harus berkomentar apa. Aku memakluminya, aku memahaminya, aku menerimanya. Apa lagi ! Terharu ? Prihatin ? Sinis ? atau Menangis ?
Sampah ! Pacaran model cinta monyet.

Selalu begini ketika kebahagiaan perlahan menyentuh lalu kesedihan kembali putar balikkan keadaan. Aku selalu bertanya-tanya dalam hati, semua ini tak adil untukku. Kenapa kebahagiaan enggan menyentuhku lebih lama ? Meskipun kesedihan dan kebahagiaan datang dengan wujud yang berbeda, aku tetap sulit terbiasa. Langit-langit kamar menjadi pusat pandangan, segalanya terlihat mengabur karena air mata masih mengumpul. Peristiwa itu masih terekam jelas diotakku, kenapa harus aku lagi yang memikul beban seberat ini?

Satu luka belum benar-benar sembuh, datang lagi luka lain yang memukul. Aku sangat lelah tetap harus melawan arus, aku sangat ketakutan tapi tetap lakukan perlahanan. Kembali tanganku meraih handphone, tapi sia-sia , aku tak punya teman yang benar-benar membangunkanku dari kejatuhan.
Langkahku gontai mendekati cermin, tubuhku yang lunglai terlihat tak lagi terurus. dalam pikiranku terlalu penuh dengan masalah, penderitaan, hingga kebahagiaan adalah omong kosong yang membungkam waras. Dalam kesepian hati, aku mencoba untuk tersenyum. Tapi sampai kapan?

"Murahan !"
Satu kata itu seperti terus berbisik dan semakin terdengar jelas, semakin keras.
"maniak seks"
aku menghela nafas, kata yang sangat menusukku kembali terngiang-ngiang ditelingaku. Entah mengapa kata-kata jahananm itu kembali terngiang di telingaku. Padahal aku sudah berusaha sekuat tenaga untuk melupakannya segalanya.

"Sampah, Ampas, Perek"
kata-kata lain seperti bergantian menyerangku, sedangkan tubuhku tersungkur begitu lemah, lemah sekali sampai aku tak tahu lagi bagaimana caranya bernafas dengan bebas.
"tukang cari perhatian ! Kurang kasih sayang ! wanita kesepian"
Air mataku mengalir, lebih deras dari sebelumnya. Aku tahu, menangis tak menyelesaikan segalanya, tapi dengan tangis yang aku sembunyikan, aku tetap dapat menemukan kekuatan.

Tak ada sandaran untuk kupu-kupu paling binal sepertiku. Semua itu aku terima dengan hati yang begitu luas. Aku tetap terdiam dalam kesepian yang merajam. Aku tetap tak ingin berkomentar ketika sindiran dan hujatan mengalir deras untukku. Bagiku, hidup adalah perpindahan dari kelelahan lain menuju kelelahan yang lebih lelah. Roda kehidupan adalah perpindahan dari satu masalah ke masalah lainnya, kebahagiaan hanya sebagai pelengkap yang kadang-kadang muncul sebagai bonus dalam perjalanan.

Aku terbiasa sendiri, terbiasa melewati banyak jalan tanpa menggandeng tangan seseorang. Kesepianku merubah pribadiku. Aku merasa tak butuh siapapun. Termasuk dia, aku kuat ! Semua terasa kosong, karena tak ada seseorang tempat aku berbagi. Aku terlihat sempurna, tapi kesempurnaan itu tak pernah terlengkapi karena sudut hatiku yang begitu sepi.

Banyak orang yang datang dan pergi, mencintai kemudian menghakimi, menghianati. tapi selalu memiliki akhir yang tak ingin diingat lagi. Aku lupa rasanya tersenyum. Aku lupa rasanya menari di dalam hujan, aku lupa rasanya dipeluk seseorang, aku lupa segala bentuk kebahagiaan dan segala hal manis yang dirindukan banyak orang. Aku begitu keras dengan diriku sendiri sehingga dunia tak pernah melunak denganku.

Dunia dalam genggamanku, tapi inikah bahagia sesungguhnya ? Jika mimpi-mimpi telah menyentuh kenyataan, kenapa tak ada secercah senyum yang tergores dibibirku ? Mengapa aku masih mengeluarkan air mata ? Mengapa aku masih merasakan luka ? Banyak orang mengaku mencintaiku, Namun sebenarnya hanya ada tusukan kepalsuan dan hujaman yang dilakukan diam-diam dibelakang. Aku rebahkan lagi tubuhku, menarik selimut hingga menutupi seluruh wajahku. Masih menggigil, tak ada kehangatan.

Senin, 19 November 2012

untuk Tuhanku Allah

"jangan jadikan aku orang bodoh dimatanya, aku hanya butuh kejujuranmu bukan untukku tapi hanya untuk menjadi sekedar penyemangatku disisa waktuku dan jika tuhan mengkehendaki"

Tuhan, selamat pagi, selamat siang, selamat malam. Aku tahu kamu tak pernah sibuk. Aku tahu kamu selalu mendengar isi hatiku meskipun kamu tak sesegera memeluk tubuhku dan pukpuk bahuku. Aku tak perlu curiga, kamu mendengar doaku atau tidak. Aku percaya telingamu selalu ada untuk semua orang yang percaya kepadamu. Aku yakin, pelukanmu akan membuatku lebih nyaman dari apapun. Tuhan, aku percaya kamu akan menunjukkan sebuah kebenaran.

Sekali lagi, aku bukanlah hambamu yang kuat .
ini kutukan ataukah hukuman darimu dan beritahu aku apa kesalahanku ..

Darah Dan Pedang

Dia bagaikan malaikat saat aku merasakan sendiri walau bukan aku yang dibutuhkannya. Dia bagaikan semangatku, untukku bangun setiap tidurku walaupun hanya cacinya yang ia lontarkan untukku.
Dia segalanya untukku walau tak pernah dia bela kebenaranku ..
Dia wanta yang mencintaiku bahkan membenci kehadiranku, dia wanita yang selalu aku sebut mama ..

Dia yang selalu bertindak adil tetapi aku yang selalu salah dan mengalah, dia yang memanggilku dengan sebutan anakku yang juga dapat membunuhku dengan sebutan anak pembawa sialku.

Aku sadar dia tak mengharapkanku, bahkan ketika aku sakit dia selalu mencaci dan memaki ku.
Perhatiannya bahkan tak pernah dapat menjadi seorang sahabat, hinaannya, sumpah serapahnya bagaikan petir yang selalu menggelegar ditelingaku. Bagaimana tidak aku dapat memeluknya, aku merindukannya . mama ...

Tanpa dosa, ketika aku tertidur malam dan pagi dibangunkan oleh amarah.
itu terus berulang lagi, setiap hari. Seolah telah terbiasa dengan keinginannya untukku pergi, entah aku tak tahu kemana, pergi agar tak ada sial untuknya untuk hari-harinya . mungkin pergi kesisimu tuhan ..

kadang aku berpikir apa yang membuatnya begitu membenciku, cintanya dapat membunuhku
dengan semua larangannya, dengan semua keinginannya untuk menjadikanku lebih baik, padahal tidak menurutku ..

bahkan aku telah lelah menceritakannya kepadamu tuhan. Menceritakan bagaimana cara untuk mengembalikan guratan wajah ketika tertawaa . Aku lupa semua itu, aku lupa apa itu bahagia, aku lupa apa itu tertawaa .

Mama, aku merindukan pelukanmu . aku mencintaimu ..


Minggu, 30 September 2012

Tuhan, Apa Kita Berbeda ?

"mereka yang diluar sana tak pernah tahu apa yang kurasakan. Mereka mencibir memaki dan menghakimi. karena mereka tak pernah tahu apa yang terjadi sebenarnya,"

Aku mengerti saat tatapan itu mulai memincing melihat kearahku. Beku dingin sedingin salju, aku hanya dapat menunduk berpura-pura sibuk mengutak atik aplikasi yang terdapat dihandphone-ku. Berbagai peristiwa semusim sudah aku melewatinya tanpa ada perubahan yang semakin baik.

"Menurut kamu, hubungan kamu bakalan berakhir manis atau engga?" tanya wanita ini dengan wajah penasaran dan tatapan minta diberi penjelasan. Lama sekali aku berpikir. Aku tak ingin terlihat rapuh didepan orang yang aku cintai. "Yakinlah berhasil, karena pikiran kita berdua akan menuntun pada keberhasilan itu," ucapku mantap.
"Tapi kalian gak akan bisa bersama-sama kalo kalian berbeda" terdengar nada keraguan dari bibir sang wanita.
"Kita gak beda, dia bukan katholik. Dia hanya belum ada keyakinan," bantahku dengan nada yang tegas dan lantang.
"Tapi kamu harus tetap menghindar dan menjauh dari dia sebelum ada kepastian bahwa agama yang dia pilih benar-benar Islam," suara itu semakin terdengar mengancam di telingaku, membuat jantungku terasa seperti tertusuk.
Seketika suasana menjadi hening. Ku baringkan tubuhku diatas tempat tidur, mengambil bantal untuk menutupi semua wajahku-menangis tanpa suara. Selalu begini, ketika aku merasakan takut dari rasa kekhwatiran akan hubunganku dengannya.

Bagiku, hubungan ini terlalu manis dan romantis. Dimataku, dia adalah pria yang sangat kuat. Aku berusaha membuktikan pada dunia bahwa aku hanya jatuh cinta. Bukan berzinah layaknya ungkapan orang-orang yang sok ahli dalam bidang agama. Perjuanganku menemukan banyak kerikil dan tikungan tajam, air mata dan tawa bergantian menggores bibir. Dan, cinta ... membuatku percaya, tak ada yang sia-sia jika kita masih ingin berusaha .

Semua masih bercerita tentang bahagia, bahagia dan bahagia. Aku masih bisa tertawa ditengan perbedaan yang terjadi diantara kita. Aku ta ingin mengungkit luka yang sebenarnya perlahan-lahan sudah tergores. Sejak aku tahu kekhawatiran akan adanya perbedaan tak akan mudah diperjuangkan.

Dan, apakah hanya untuk bahagia, aku perlu meninggalkan Tuhan dan menutup telinga terhadap perkataan orang ?

Kamis, 27 September 2012

Untuk Kamu Yang Tak Akan Pernah Membaca Tulisan Ini

Aku bosan ketika bangun pagi hari hingga tidur malamku selalu di isi pertengkaran yang disebabkan karena hal itu. Lagi dan lagi. Dimana dia selalu ingin menjadi pemenang, dimana sia selalu ingin menjadi aktor utama. Sementara aku, hanya pemain figuran yang tak berhak melawan, posisiku hanya seseorang yang pasif, yang mencoba mengerti semua perlakuannya. walaupun ada banyak gejolak untuk melawan.

Apa dia tak pernah berpikir bahwa aku sama seperti dia, yang juga punya perasaan? Apa dia tahu, bahwa menjadi aku bukanlah hal yang mudah?
Seringkali aku merasa risih dengan semua hal yang dia dan sang mantannya lakukan padaku. Rasanya sehari seperti sebulan lamanya. Seringkali aku terdiam melihat semua mengalir tanpa persetujuan dan keinginanku. Seringkali aku ingin lepas darinya, tapi aku merasa jeratan itu masih terlalu kuat. Aku lelah menjalani hubungan yang hanya berjalan ditempat. Dimana hanya ada satu orang yang berkorban demi satu orang lainnya. Dimana hanya ada aku yang berlelah sendirian hanya untuk menjaga sesuatu yang seharusnya aku lepaskan.

Dan, untuk kamu, ya kamu! Pria yang dulu pernah ku cintai dan ku kagumi sebelum aku bertemu dengannya. Dia selalu memelukku seperti ini. Dengan lengan yang begitu lekat dan hangat. sampai bibirku ta mampu lagi ceritakan luka yang ku rasakan. Jujur, aku merindukanmu. Merindukan sosok dewasa yang dulu pernah menopang dan menegakkan langkahku. Aku merindukan suaramu yang dulu menelusup lembut kedalam telingaku. Aku merindukan sosok sederhana dengan sayang tulusmu dan caramu untuk selalu membuatku bahagia tanpa ada wanita lain dihatimu, yang ada hanya aku. cuma aku !

Sekarang aku tahu rasanya jika saat bangun pagi tak ada sapamu di inbox handphone-ku. Aku benar-benar kehilangan sosokmu. Setelah kuputar ulang lagi rekaman otakku yang berisi tentangmu, aku mencoba untuk kembali mengingat kejujuranmu dan kebohongannya. Aku mencoba mengingat kesabaranmu saat menghadapi rengekan dan pertanyaan-pertanyaanku. Aku mencoba mereka-reka kembali ucapanmu saat menenangkan cemburu dan amarahku.  Aku berusaha mengintip kembali usaha-usaha dan pengorbanan yang kamu lakukan agar hubungan kita tidak berjalan ditempat. Bayangmu memutar-mutar diotakku, suaramu terdengar menusuk-nusuk telingaku. Aku benar-benar kecanduan kamu. Aku benar-benar kecanduan masa lalu. Aku semakin yakin bahwa kamu adalah seseorang yang berusaha memperbaiki kesalahanku agar aku menjadi seseorang yang baru. Kamu menerimaku Lalu menjaga perasaanku, dia menerimaku tapi berusaha merusak perasaanku.

Teruntuk kamu, mantanku, senja, tangis dan tawaku. Masih ada doa yang mengalir untuk bahagia dan tawamu.

Sabtu, 22 September 2012

Pria Dalam Pelukku

Tiba-tiba dia memeluk tubuhku lebih erat dari belakang. Menggelitik tengkuk leherku dengan sangat bringas. Aku berbalik kearahnya, dan membiarkan bibirnya menyesap bibirku. Ku pejamkan mata dan ku biarkan lidahnya menari-nari dilidahku. Ku biarkan ia tenggelam lebih lama, dalam pejaman mata, tanpa kata, cukup dengan sentuhan- kita benar-benar menyatu. Sejauh ini, itulah yang kurasakan meskipun ia tak pernah benar-benar tinggal.

Ia tak lagi melumat bibirku, ia letakkan rasa lelahnya dengan memelukku. aku merancau, berkata-kata dengan cepat ta perdul ia menyimak perkataanku atau hanya sekedar mendengarkan dan menganggapnya angin lalu.

Tak ada jawaban dari keresahan yang ku ungkapkan. Aku tahu, aku murahan. Aku tak punya apapun yang pantas ku banggakan. Aku terlanjur hina. Semua orang menganggapku sampah, tapi dia memandangku dari sisi berbeda; Aku Jatuh Cinta.

Dia satu-satunya yang menjadikanku berlian dalam kubangan. Dia merubahku menjadi bintang dalam dinginnya malam. Dia menemukanku dalam posisiku yang terjatuh, terjungkal sangat dalam di jurang pelampiasan. Ia menarik lenganku, memelukku dengan sangat hangat- pelukan yang ta pernah ku rasakan sebelumnya. Akhirnya ia memilikiku, walaupun aku tak bisa memiliki dia seutuhnya.

Jumat, 21 September 2012

Kembali Ke-Hatimu

Tuhan, mungkin sudah ta pernah lagi ku dengar
dirimu memanggil jiwa ini untuk membawaku kembali.
ketahuilah, betapa itu sangat membuat rasanya seperti menghujat batinku .

aku ta cukup dewasa tentang ini
bahkan, belajar untuk menjadi dewasa
benar-benar menjadi inspirasi dalam perjalananku untuk kembali pulang kesisimu

betapa jauhkan aku
hingga sulit untukku untuk kembali
mengertilah, bagaimana berat rasanya untuk merangkul batin ini keluar dari semua mimpi itu ?

ku rasa kau memang melihatku tuhan
hanya saja kau enggan untuk menuntunku pulang ke hatimu ..

Kamis, 20 September 2012

Kamu Dan Dia Bukan Kamu Dan Aku

Mungkin ini sangat terlihat mudah untuk jiwa kuat sepertimu.
aku sadar semua telah berlalu
dan seharusnya aku melepaskanmu
demi kebahagiaanmu

Kasih, aku tau semua ini hanya mimpi
dan saat ini harapanku untuk tidak terbangun
karena kamu adalah jawaban dari setiap pintaku

Segala upaya aku lakukan
agar kamu bisa mencintaiku seperti kamu mencintainya
memang sakit untuk memelukmu
tanpa memiliki hatimu

Tiap detik yang berganti
membuat aku semakin ta mengerti
dengan hubunganku denganmu
membuatnya semakin rumit
membuatku semakin sakit

Apa bisa kita bersama ?
aku dan kamu beda
karena semua itu menjadi sia-sia

masih terlalu sulit batin ini menyadari arti perhatianmu.

Kasih, mungkin aku cukup mengerti kehadiranmu dihidupku
hanya untuk membuatnya kembali bersamamu
ta perlu kamu mengelak
semuanya sudah cukup terungkap
aku ta cukup bodoh untuk mengerti keadaan hatimu
kamu dan dia bukan kamu dan aku

Aku selalu dengarkan lagu yang selalu kamu dengarkan
aku merasakan apa yang kamu rasakan
dan aku mengetahui apa yang kamu lakukan
walau mulutmu tidak memberikan pengakuan

Rabu, 12 September 2012

Air Mata

kadang harus memikirkan mana yang baik dan mana yang buruk seperti memilih sehelai rambutt yang benar" indah . bagaimana sebuah hubungan ta akan pernah sempurna sejalan dengan apa yang telah dipikirkan . mereka yang disana hanya dapat melihat ataupun mendengar . atau apa yang ta sempurna dan ta sejalan harus kita sempurnakan dan berharap akan menjadi sempurna seperti halnya aku dan kamu bahkan cinta kita . tuhan memberikanku dua pilihan untuk maju atau terus berdiam . saat tersentak aku kehilangan semua akal sehatku, pikiranku sulit untuk mencari hal apa yang harus aku lanjutkan dan dapat dipertanggung jawabkan ..

lalu tuhan memberikanku pilihan yaitu kamu .
saat tuhan merencanakan pertemuan pertama kita, dimana saat kamu memintaku menjadikanmu seorang kekasih, dan disaat pertengkaran pertama kita dan sampai saat ini, saat aku merasakan benarbenar terluka .

percayalah sayang tulang rusuk ta dapat tertukar ataupun di gantikan .
walau kamu terus mengelak saat aku tanya untuk apa tujuan utamamu menyeretku ke dalam ceritamu .  tanpa perlu kamu mengaku dan menjawabnya aku telah mengerti . aku bukanlah wanita yang tuhan ciptakan pertama untukmu begitupun kamu bukanlah pertama tercipta dalam memori pikiranku ..

dan kamu selalu memberikan harapan harapan lalu aku terima . karena kamu tahu kamu seperti nafasku yang membuatku mampu bertahan sampai sejauh ini . sayang, ketahuilah betapa sakitnya hati ini . betapa ringkihnya tubuh ini dan betapa sesaknya nafas ini saat aku tahu ternyata bukanlah aku tetapi dia . rasa sakitnya seperti menggerogoti seluruh ruang yang berada dalam hatiku bagaikan terdapat benda besar yang menghantamku ..

seandainya semua ini benarbenar mudah seperti kamu membalikkan telapak tangan, ditengah harapan dan cinta tulusku kamu hadirkan kembali luka lama . sekali ini saja, mengertilah dan rasakan rintih tangisku . aku dan dia, kita berbeda . aku mohon hentikan karena ta dapat aku bayangkan semua ini . ta dapat aku hilangkan rasa sakitt hati ini . katakan padaku bagaimana aku melupakannya .


Selasa, 11 September 2012

Kau Pikir Aku Bodoh ?

"Aku tidak akan membiarkan cinta palsumu membuatku berjalan ditempat."


Aku masih berpikir tak menentu. Aku masih menganggapmu pria idiot dengan sejuta alasan, alasan yang bisa dengan mudah kau selipkan disudut bibirmu. Tanpa rasa berdosa, seakan-akan kau tak menyadari kesalahanmu. Boleh aku meneriakkan sebuah kalimat ditelingamu? "Aku tak sebodoh yang kamu kira!"

Kalau kau mengira aku sama seperti wanita yang pernah kau dekati, kau salah besar! Tolong, reparasi otakmu dulu, sebelum kau mengajakku bicara, sebelum kau basa-basi soal cinta. Dengan otak sedangkal itu, kau tidak akan bisa mencerna tajamnya lidahku.


"Aku sayang kamu. Tapi aku juga sayang dia. Jadi, aku tidak akan memberimu cinta karena aku masih sibuk mengejar cintanya. Tapi, jangan kawatir! Kamu memiliki ragaku dan aku memberimu status yang jelas dan semua masih bisa berjalan normal, kita masih bisa saling menggunakan panggilan sayang. Percayalah, aku menyayangimu."


Kau tahu kau sedang berbohong. Kau terus mengulan kalimat "aku mencintaimu, aku sayang kamu, kamu akan ku nikahi." tanpa bisa mempertanggung jawabkan kalimat itu.
Want to know something? Saat itu, kau semakin terlihat buruk dimataku. Menjadi benar-benar buruk!
Persepsi tentangmu menjadi berubah dari seorang yang harus ku cintai menjadi seseorang yang aku benci.

Kali ini aku tutup telinga, mencoba tak mau tahu alasan-alasan barumu. Berusaha tak perduli dengan semua perkataan dan rayuanmu yang terlihat realita tapi sebenarnya bencana. Kau boleh meninggalkanku sekarang, kau boleh menghilangkan namaku dari otakmu dan hatimu, kau boleh jaukan aku sekarang juga dan kau sangat boleh untuk mengejar cinta lamamu. Jadi, pergilah! Aku sangat muak dengan kebohongan dan kepalsuan yang kau lakukan bersamanya dibelakangku..

Senin, 10 September 2012

Aku Memang Tidak Seperti Mantanmu

Kapan kamu menghargai aku sebagai sosok penting dalam hidupmu? Padahal apa yang tidak ku ketahui tentangmu? Semua hal tentangmu ta pernah kecil dimataku. Aku selalu menghargai kamu, menghormati posisimu dan masih memperlakukanmu dengan baik meskipun kadang kau tak menghargai aku.
Ya, aku memang tak seperti mantanmu. Aku memang tak secantik dan setegar dia. Aku memang tak secerdas dan semandiri dia. Aku jelas-jelas tak luar biasa seperti dia. Tapi dia hanya masalalumu, sedangkan aku adalah masa kini yang mungkin akan kau bawa kemasa depanmu!
Aku memang tak seperti mantanmu. Aku adalah aku, yang akan luar biasa dengan jalan dan pilihanku sendiri
Kenyataannya kau memang tak bisa melupakan mantanmu dan masa lalumu. Dan, aku sangat kecewa pada diriku sendiri, kenapa aku sulit membuatmu lupa pada masalalumu. Aku juga marah sama diriku sendiri, kenapa aku sulit membuatmu jatuh cinta kepadaku lalu melupakan mantanmu?





Kita akhiri saja semua kalau memang kamu masih berhenti pada masa lalumu. Kita akhiri saja semua kalau memang kau lebih merindukan masa lalumu. Kita cukupkan sampai disini, kalau masa lalumu lebih mampu untuk membahagiakanmu. Percuma ada kata maaf jika kau ta mau berubah . Percuma ada kata maaf jika kau terus mengulang kesalahan yang sama. Kembalilah ke-masa lalumu, aku juga tidak membutuhkan orang sepertimu dimasa depanku

Rabu, 09 Mei 2012

aku suka caramu menghargai hati wanitamu


Kepada yang terkasih,
Mungkin semua ini sangat terlihat mudah untuk jiwa kuat sepertimu. Mungkin semua telah berlalu dan seharusnya aku melepaskanmu demi kebahagiaanmu.
Kasih, aku tau semua ini hanyalah mimpi dan aku ta pernah ingin terbangun karena kamu adalah jawaban dari segala pintaku dengannya ..
kasih, ketika kita bersama segala upaya aku lakukan untuk menarik hatimu, memiliki hatimu dan kamu mencintaiku seperti kamu mencintainya. memang sakit ketika harus memluk seseorang tanpa memiliki hatinya. Itu yang aku rasakan dan setidaknya itu semua sudah cukup mendapatkan tubuhmu tanpa cintamu.


"Ketika aku telah merasa lelah dan tidak mampu untuk mempermasahkan semuanya aku hanya berharap jika ini adalah sebuah pengorbanan. "



Seperti sebelumnya yang telah dimaklumi olehku. disaat kamu merindukannya, kamu tidak sedikitpun menyinggung namanya karena tak ingin membuat hati wanitamu terluka . dengan pembicaraan-pembicaraan kecil dan hal-hal kecil yang dengan tidak sengaja kamu pamerkan tanpa bermaksud untuk menyakitinya . aku suka caramu menghargai hati wanitamu. tetapi karena air mata yang jatuh untukmu adalah bukti bahwa aku mencintaimu dan yang membuat aku pintar tentang masa lalumu yang membuatku bisa mengutak-atik kata lalu mu dan membaginya dalam dunia kepalsuan untukku ..







ga mau banyak berbicara, hanya sekedar ingin menyapa .

kamu apa kabar ? aku baik bei . dengan senyum yang sangatt manis dan hangat .
kamu kangen, begitu juga dengan aku .
siapa dia ? dia kekasihku .

lalu kamu pun berlalu ..

ternyata itu mimpi, kamu tau apa yang akan aku katakan tentang semua ini .
aku berharap, bukan kepada kamu, dia tapi kepada Tuhan .
aku meminta kekuatan Tuhan, aku meminta kepadanya, aku menangis di atas pangkuannya dan aku terlelap pada kasihnya .

lalu akupun berkata .
Tuhan, aku meminta satu titik jalan keluar kepadamu lalu kaupun menuntunnku hingga aku berada disini . kau menjanjikan kenyamanan, keindahan dan kebahagiaan . tapi itu sangat sederhana ..

tetapi sangatt indah :)